Minggu, 07 September 2008

"Ketika Langkah kaki semakin lelah"

Keletihan dalam perjalanan yang aku alami dan mungkin juga orang lain yang turut menempuh jalan ini kadang mengingatkan dan mengetuk kembali hati ini, Ketika aku melihat dan menyaksikan beberapa teman seperjalan tersisih dan gugur sebelum sampai keujungnya,lalu bertanya pada diri : "Apa benar perjalanan ini tak berujung?, apa benar aku takkan pernah sampai keujungnya? "

"Perjalanan" ini sangat panjang, ujungnya masih terlalu jauh untuk dapat dijangkau pandangan apalagi kaki ini. Aku mulai menyadari satu hal bahwa memang jalan ini hanya dapat dilalui oleh orang-orang yang kuat, memiliki komitmen yang tinggi, memiliki semangat membara yang kata Anis Matta "mereka adalah orang-orang yang telah berjanji kepada sejarah untuk pantang menyerah, karena mereka berselempang semangat yang tak pernah mati"

Ketika merasa sangat lelah menempuh perjalanan ini, tanpa tahu sejauh mana lagi kaki ini harus dilangkahkan, seberapa banyak lagi keringat harus tertumpah, adalah hal wajar secara manusiawi. Namun, jangan sampai komitmen menjadi redup atau bahkan mati. Karena di ujung jalan ini ada kenikmatan yang tidak akan didapatkan kecuali berada di jalan ini.

Kelelahan, peluh, keringat bahkan darah yang dipersembahkan dalam mempuh jalan ini semoga saja ini adalah pengorbanan yang akan Allah nilai sebagai amalan. Setelah kurenungi lagi aku semakin sadar Perjuangan ini baru akan disebut perjuangan jika memang telah "berkorban". Karena memang itulah hakekat jalan ini.

Ketika aku merenungi pertanyaan hati ini, aku kemudian menyadari satu hal, tentang janji Allah, bahwa pasti !!! kelak ia akan memberikan kemenangan ini, karena ia hanya akan menitipkan bumi ini untuk hamba-hambanya yang beriman.

Aku...............menikmati jalan ini...............karena aku telah berjanji untuk tidak pernah menyerah lagi, Insya Allah kelak akan aku dapati kebahagiaan sesungguhnya di ujung jalan ini. Allahuakbar


readmore »»วดวด