Kita hanya menyaksikan apa yang disajikan media.
Sedangkan kita tidak paham persis situasi yang ada dibalik peristiwa itu.
Tapi ada yang lebih buruk dari itu:
kita menerima informasi media sebagai kebenaran tanpa pernah merasa ngeri.
Pagi ini, aku dihentak lagi oleh nasehat seorang Guruku:
"Jangan terpesona oleh fenomena-fenomena, fokuskanlah perhatianmu pada hakekat dari suatu peristiwa"
Dua mata, dua kali melihat. Dua telinga, dua kali mendengar.
Tapi kita hanya diberikan satu mulut, agar hanya satu kali bicara.
Itulah ajaran tentang "kearifan".
Ajaran tentang kebijaksanaan.
Yang bisa memfungsikan karunia Allah diatas secara tepat,
maka dia adalah orang yg paling punya potensi memiliki ilmu lebih banyak.
Yang paling mampu menggali hikmah dari setiap peristiwa
Salah satu hal yang menggerahkan, dari sekian banyaknya kelemahan generasi,
adalah karena mereka memfungsikan lisannya lebih banyak.
Sedangkan mata dan telinga hanya difungsikan sedikit
Guru, terbaringlah engkau dalam keabadian akhirat,
sambil menikmati buah dari jerih payah kebaikan yang telah kau tanam,
dan kini kau nikmati tunai, balasan atas itu
readmore »»ǴǴ
Sedangkan kita tidak paham persis situasi yang ada dibalik peristiwa itu.
Tapi ada yang lebih buruk dari itu:
kita menerima informasi media sebagai kebenaran tanpa pernah merasa ngeri.
Pagi ini, aku dihentak lagi oleh nasehat seorang Guruku:
"Jangan terpesona oleh fenomena-fenomena, fokuskanlah perhatianmu pada hakekat dari suatu peristiwa"
Dua mata, dua kali melihat. Dua telinga, dua kali mendengar.
Tapi kita hanya diberikan satu mulut, agar hanya satu kali bicara.
Itulah ajaran tentang "kearifan".
Ajaran tentang kebijaksanaan.
Yang bisa memfungsikan karunia Allah diatas secara tepat,
maka dia adalah orang yg paling punya potensi memiliki ilmu lebih banyak.
Yang paling mampu menggali hikmah dari setiap peristiwa
Salah satu hal yang menggerahkan, dari sekian banyaknya kelemahan generasi,
adalah karena mereka memfungsikan lisannya lebih banyak.
Sedangkan mata dan telinga hanya difungsikan sedikit
Guru, terbaringlah engkau dalam keabadian akhirat,
sambil menikmati buah dari jerih payah kebaikan yang telah kau tanam,
dan kini kau nikmati tunai, balasan atas itu