Senin, 19 Juli 2010
Pukul 20.27 WITA
Kita telah di didik dalam tarbiyah sekian lama. Dimulai saat kali pertama kita menginjakkan kaki di dunia kampus. Dunia intelektual. Disanalah kita dikenalkan tentang jati diri sebagai muslim. Juga telah dijelaskan tentang visi hidup kita. Untuk hidup di dunia hanya dalam bingkai ibadah. juga telah sangat memahami dengan sesadar-sadarnya tugas sejarah kita. Sebagai khalifah Allah swt di muka bumi ini
Kita telah menanamkan semua hal tersebut secara kuat di dasar laut sanubari kita. Dan dengan keyakinan yang sangat kuat bahwa sekeras apapun badai yang menghadang di hadapan kita kelak, badai itu tak akan pernah dapat menggoyahkan langkah-langkah kaki kita untuk mewujudkan tugas sejarah itu tadi. Karena akar pohon iman kita telah menancap jauh ke dasar bumi jiwa kita.
Disanalah, di dalam tarbiyah itulah juga kita di didik untuk menjadi orang-orang yang memiliki mimpi. Mengimpikan peran-peran besar kita dalam sejarah peradaban manusia.
Kini tiba saatnya kita bekerja. Setelah memiliki mimpi-mimpi. Kini saatnya kita mengintegrasikan diri dengan umat dan manusia secara keseluruhannya setelah kita didik di lingkungan yang nyaman itu. Haloqah tarbiyah.
Saatnya kita keluar menyalalakan lilin iman ditengah kegelapan umat ini. Karena inilah tugas sejarah kita.
Dan rentang usia yang kita miliki, yang menentukan usia hidup kita tidaklah begitu panjang. Akan tetapi, inilah anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Di usia kita yang masih muda ini. Kita telah memutuskan untuk hidup sebagai jundi-Nya. Dan telah dengan penuh kesungguhan untuk memaksimalkan sisa usia kita bagi perjuangan di jalan-Nya
Dan kelak insya Allah di masa depan, jika Allah memberikan kita kesempatan dan umur panjang, kita akan melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam islam. “Sampai aku melihat manusia bersujud dari barat hingga ketimur.” Kata Rasulullah saat Perang Khandak. Sebagai sebuah janji yang pasti akan terjadi.
Tapi kita ingin memulainya dari kelompok masyarakat terdidik ini. Karena merekalah masa depan bangsa dan peradaban. Agar transformasi masyarakat bisa lebih maksimal kita lakukan dengan tampilnya pemimpin yang karakternya merupakan paduan dari tingkat intelektual yang baik dan kualitas keimananan yang baik pula.
Maka mari kita tekadkan sejak hari ini. Bahwa kita akan terus bekerja agar tak satupun manusia yang diperbudak oleh manusia yang lain. Setelah itu kita berikan kebebasan kepada mereka untuk memilih akidah yang diinginkannya. Dan lebih jauh setelahnya, kita akan membingkai hidup mereka dalam bingkai nilai-nilai islam yang universal.
Karena kita adalah guru peradaban manusia. Dan dari sinilah kita memulai langkah untuk merangkai indah akhir sejarah kita di lembar sejarah peradaban manusia. Agar alam semesta ini kembali pada hakekat diciptakannya.
Karena inilah akhir sejarah kita.
readmore »»วดวด
Pukul 20.27 WITA
Kita telah di didik dalam tarbiyah sekian lama. Dimulai saat kali pertama kita menginjakkan kaki di dunia kampus. Dunia intelektual. Disanalah kita dikenalkan tentang jati diri sebagai muslim. Juga telah dijelaskan tentang visi hidup kita. Untuk hidup di dunia hanya dalam bingkai ibadah. juga telah sangat memahami dengan sesadar-sadarnya tugas sejarah kita. Sebagai khalifah Allah swt di muka bumi ini
Kita telah menanamkan semua hal tersebut secara kuat di dasar laut sanubari kita. Dan dengan keyakinan yang sangat kuat bahwa sekeras apapun badai yang menghadang di hadapan kita kelak, badai itu tak akan pernah dapat menggoyahkan langkah-langkah kaki kita untuk mewujudkan tugas sejarah itu tadi. Karena akar pohon iman kita telah menancap jauh ke dasar bumi jiwa kita.
Disanalah, di dalam tarbiyah itulah juga kita di didik untuk menjadi orang-orang yang memiliki mimpi. Mengimpikan peran-peran besar kita dalam sejarah peradaban manusia.
Kini tiba saatnya kita bekerja. Setelah memiliki mimpi-mimpi. Kini saatnya kita mengintegrasikan diri dengan umat dan manusia secara keseluruhannya setelah kita didik di lingkungan yang nyaman itu. Haloqah tarbiyah.
Saatnya kita keluar menyalalakan lilin iman ditengah kegelapan umat ini. Karena inilah tugas sejarah kita.
Dan rentang usia yang kita miliki, yang menentukan usia hidup kita tidaklah begitu panjang. Akan tetapi, inilah anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Di usia kita yang masih muda ini. Kita telah memutuskan untuk hidup sebagai jundi-Nya. Dan telah dengan penuh kesungguhan untuk memaksimalkan sisa usia kita bagi perjuangan di jalan-Nya
Dan kelak insya Allah di masa depan, jika Allah memberikan kita kesempatan dan umur panjang, kita akan melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam islam. “Sampai aku melihat manusia bersujud dari barat hingga ketimur.” Kata Rasulullah saat Perang Khandak. Sebagai sebuah janji yang pasti akan terjadi.
Tapi kita ingin memulainya dari kelompok masyarakat terdidik ini. Karena merekalah masa depan bangsa dan peradaban. Agar transformasi masyarakat bisa lebih maksimal kita lakukan dengan tampilnya pemimpin yang karakternya merupakan paduan dari tingkat intelektual yang baik dan kualitas keimananan yang baik pula.
Maka mari kita tekadkan sejak hari ini. Bahwa kita akan terus bekerja agar tak satupun manusia yang diperbudak oleh manusia yang lain. Setelah itu kita berikan kebebasan kepada mereka untuk memilih akidah yang diinginkannya. Dan lebih jauh setelahnya, kita akan membingkai hidup mereka dalam bingkai nilai-nilai islam yang universal.
Karena kita adalah guru peradaban manusia. Dan dari sinilah kita memulai langkah untuk merangkai indah akhir sejarah kita di lembar sejarah peradaban manusia. Agar alam semesta ini kembali pada hakekat diciptakannya.
Karena inilah akhir sejarah kita.