Kamis, 22 Mei 2008

Aksi Kenaikan BBM VS BLT

"Mahasiswa aksi lagi, jalan macet, kita gak bisa kerja dengan lancar, yah...kalau BBM naik harga -harga juga ikut naik" ucap salah seorang supir pete2 kampus.

Kenaikan BBM memang sering menyisakan banyak cerita. ungkapan sang sopir diatas mungkin dapat mewakili perasaan supir pete2 lainnya, ibu-ibu, dan semua orang yang terkena imbas kenaikan BBM di negeri ini, juga menjadi gambaran tentang pemahaman masyarakat dibangsa ini.

Mahasiswa yang katanya agent control selalu menjadi komponen masyarakat yang paling awal bereaksi terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah termasuk harga BBM ini. Mereka dengan semangat memperjuangkan nasib rakyat harus "turun kejalan" melakukan aksi kenaikan BBM, mungin dengan meninggalkan kuliah, berpanas-panas dibawah matahari, haus, dahaga dan mungkin juga terkena pentungan aparat keamanan.

Namun ada hal yang sebenarnya menjadi permasalahan yang jauh lebih besar. sebab, ketika mahasiswa turun kejalan masyarakat berlomba-lomba mengurus kartu BLT (bantuan langsung tunai) dari pemerintah. Inilah masalahnya.
Ternyata para mahasiswa yang turun ke jalan untuk meperjuangkan nasib rakyat ternyata seolah hanya memperjuangkan nasib mereka sendiri. Ditengah besarnya gelombang aksi menentang kenaikan BBM, gelombang masyarakat untuk mendapatkan kartu BLT mungkin jauh lebih besar dari itu.
Hal inilah yang seharusnya kita tuntaskan di bangsa ini. Bangsa ini ternyata masih banyak dihuni oleh orang-orang yang hanya memikirkan bagaimana ia bisa hidup dulu hari ini. tidak berpikir lebih dari itu. mereka begitu mudah dibayar dengan harga ratusan ribu untuk sebuah kebijakan yang sebenarnya sangat menyengsarakan mereka.
Masyarakat di negeri ini, masih harus disadarkan terlebih dahulu, tentang arti harga diri, arti kemanusiaan, arti makan, arti segalanya. Mereke belum memahami hakekat itu, bahwa hidup ini bukan hanya makan, bahwa hidup bukan hanya sehari, karean hidup ini lebih dari nilai-nilai itu. Proses penyadaran masyarakat memang harus selalu digalakkan.
Kepada teman-teman yang sering turun aksi, salam untuk semuanya. Perjuangan itu sudah harus melihat kepada hal lain. tentang proses penyadaran masyarakat akan hakekat kemanusiaan. bahwa mereka memiliki jati diri sebagai bangsa yang kaya. Bangsa yang melimpah sumber dayanya.
readmore »»ǴǴ

Senin, 19 Mei 2008

Dinamika Islam Indonesia

Dinamika Islam di Indonesi tidak bisa lepas dari kisah para Wali. Merekalah penggerak awal proses Islamisasi dalam konteks Indonesia. Mereka mencapai sukses mengislamkan tanah jawa pada pertengahan abad ke 16. Namun setelah itu pergerakan Islam tersendat ditandai dengan kedatangan Belanda yang kemudia berkuasa selam lebih dari tiga ratus tahun lamanya ( 1602-1942)

Konspirasi terhadap Pergerakan Islam

dalam banyak catatan sejarah diceritakan betapa nilai Islam begitu kental mempengaruhi perjuangan kemerdekaan. Akan tetapi alur kehidupan bangsa selanjutnya seolah tidak mengenal mereka. Terjadi sebuah Konspirasi yang teratur dan terencana untuk melemahkan nilai-nilai Islam dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Pertama, penghapusan kata "Islam" dalam UUD 1945, baik dalam pembukaan maupun dalam batang tubuhnya. pencoretan itu terdapat pada pasal 6 dan pasal 29

kedua, penetapan pancasila sebagai asas tunggal., sebagai putusan sidang MPR 1983. Pergerakan Islam dalam bentuk organisasi di jauhkan dari substansi pergerakan Islam. Partai dan Ormas Islam dilarang memakai dasar Islam

ketiga, Memanipulasi sejarah. Banyak peran Umat Islam yang sengaja di kaburkan. Bahkan di buat simbol untuk semakin melemahkan semangat keislaman dalam pergerakan formal. Misalnya Sejarah SDI atau syarikat Dagang Islam atau yang kemudian dikenal sebagai SI (syarikat Islam). yang jelas lahir 3 tahun sebelum Budi Utomo. Namun, yang diperingati sebagai tonggak kebangkitan Nasional Bukan SI melainkan Budi Utomo.
readmore »»ǴǴ