Selalu muncul pertanyaan besar dalam benak saya......
Tempat-tempat karaoke dan pantai selalu disesaki oleh ribuan manusia di setiap akhir pekan....agar mereka bisa berhibur dan mengambil jedah sesaat dari kesibukan hidup mereka selama sepekan....
Lalu, ketika membaca sejarah hidup Sang Rasul, selama 23 tahun sejak pertama kali beliau di "SK" kan sebagai Nabi...adalah waktu kerja tanpa henti...membimbing keluarganya, memimpin negara dan memimpin perang bahkan sampai melakukan hal-hal paling kecil sekalipun tentang urusan "masuk WC' untuk kita teladani.....setiap detiknya....
Jika kita pernah mendengar kisah tentang kapan beliau mengambil jedah, jedah itu ketika beliau pernah berkata: "Ya Bilal, hiburkanlah kami dengan Sholat..."
Hanya begitu....
Sejarah itu kita baca....sejarah itu kita pahami.....
Tapi ternyata kita mengalami satu kendala besar....
Meniru dan meneladaninya....
Tapi mungkin disinilah salah satu rahasia kebahagiaan...
Kebahagian itu akan kita peroleh jika kita selalu ada pada posisi:
"Saya terhadap orang lain". Bukan, "Orang lain terhadap saya"
Pada saat seperti itulah, posisi kita menjadi sangat kuat....
Tapi itu bukan hal yang mudah untuk diwujudkan...
Selain karena kita butuh waktu untuk memenuhi jiwamu agar kita melampaui "siapa yang tidak memiliki apa-apa, maka dia takkan bisa memberikan apapun"
Rasulullah SAW, butuh waktu 40 tahun untuk memenuh dirinya dg banyak hal,
Sebelum datangnya masa kerja, 23 tahun tanpa henti.
Kita butuh latihan...butuh proses belajar yang panjang....
Itulah bentangan sejarah tentang bagaimana Rasulullah "dididik" oleh Allah sejak usia 0-40 Tahun...
Sebenarnya Rasulullah juga mengambil jedah, sebagaimana kalimat beliau "Hiburkanlah kami dengan Sholat"...
Memang begitu, beliau juga mengambil jedah...Tapi jedah bukan untuk melepaskan lelah....
Sholat adalah jedah untuk mengumpulkan kembali energi....melalui interaksi yang intim antara beliau dengan Allah...
Energi seperti itu, energi untuk terus melakukan kebaikan tanpa henti....sesungguhnya bersumber dari ibadah-ibadah kita kepada Allah
readmore »»วดวด
Tempat-tempat karaoke dan pantai selalu disesaki oleh ribuan manusia di setiap akhir pekan....agar mereka bisa berhibur dan mengambil jedah sesaat dari kesibukan hidup mereka selama sepekan....
Lalu, ketika membaca sejarah hidup Sang Rasul, selama 23 tahun sejak pertama kali beliau di "SK" kan sebagai Nabi...adalah waktu kerja tanpa henti...membimbing keluarganya, memimpin negara dan memimpin perang bahkan sampai melakukan hal-hal paling kecil sekalipun tentang urusan "masuk WC' untuk kita teladani.....setiap detiknya....
Jika kita pernah mendengar kisah tentang kapan beliau mengambil jedah, jedah itu ketika beliau pernah berkata: "Ya Bilal, hiburkanlah kami dengan Sholat..."
Hanya begitu....
Sejarah itu kita baca....sejarah itu kita pahami.....
Tapi ternyata kita mengalami satu kendala besar....
Meniru dan meneladaninya....
Tapi mungkin disinilah salah satu rahasia kebahagiaan...
Kebahagian itu akan kita peroleh jika kita selalu ada pada posisi:
"Saya terhadap orang lain". Bukan, "Orang lain terhadap saya"
Pada saat seperti itulah, posisi kita menjadi sangat kuat....
Tapi itu bukan hal yang mudah untuk diwujudkan...
Selain karena kita butuh waktu untuk memenuhi jiwamu agar kita melampaui "siapa yang tidak memiliki apa-apa, maka dia takkan bisa memberikan apapun"
Rasulullah SAW, butuh waktu 40 tahun untuk memenuh dirinya dg banyak hal,
Sebelum datangnya masa kerja, 23 tahun tanpa henti.
Kita butuh latihan...butuh proses belajar yang panjang....
Itulah bentangan sejarah tentang bagaimana Rasulullah "dididik" oleh Allah sejak usia 0-40 Tahun...
Sebenarnya Rasulullah juga mengambil jedah, sebagaimana kalimat beliau "Hiburkanlah kami dengan Sholat"...
Memang begitu, beliau juga mengambil jedah...Tapi jedah bukan untuk melepaskan lelah....
Sholat adalah jedah untuk mengumpulkan kembali energi....melalui interaksi yang intim antara beliau dengan Allah...
Energi seperti itu, energi untuk terus melakukan kebaikan tanpa henti....sesungguhnya bersumber dari ibadah-ibadah kita kepada Allah