Untuk seluruh keluarga besar PPSDMS, tentu kita ingat selalu, hafalkan dan internalisasikan lebih kuat dalam diri kita,Empat Jati Diri Peserta PPSDMS: Muslim produktif, Aktivis pergerakan, Mahasiswa berprestasi dan Kebersamaan & kekeluargaan. Keempat jati diri tersebut adalah karakter yang harus ada sekaligus pada setiap peserta PPSDMS. Kita tidak bisa mengambil sebagian dan meninggalkan sebagian. Karakter tersebut harus utuh, ada pada diri kita.
Saya ingin menggali makna praktis dari keempat jati diri yang diamanahkan oleh PPSDMS untuk kita miliki.
Pertama, Peserta PPSDMS adalah Aktivis pergerakan.
Menjadi aktivis pergerakan itu berarti, setiap peserta PPSDMS harus berperan sebagai faktor yang menggerakkan orang lain, agar mereka mau beraksi dan berubah, bukan sebaliknya. Sunatullah telah menunjukkan, jika kita tidak merekayasa kehidupan maka orang lainlah yang akan merekayasa hidup kita. Kitalah, anggota PPSDMS yang harus merekayasa diri dan lingkungan agar hidup lebih baik, sebagai Muslim, sebagai warga bangsa ini.
Dahulu waktu di SMA, kita belajar tentang perubahan lingkungan dan adaptasi makhluk hidup. Perubahan lingkungan akan menyebabkan musnahnya makhluk, jika makhluk hidup tersebut tidak mampu beradaptasi. Dan ketahuilah saudaraku, perubahan ini terus terjadi. Tapi ketidakberdayaan dan ketidakmampuan menghadapi perubahan itu hanya boleh terjadi pada hewan. Tidak boleh terjadi pada manusia, apalagi pada peserta PPSDMS. Kita harus berubah dan proses perubahan ke arah yang lebih baik itu, harus kita lakukan dengan cepat. Jangan lambat. Karena lingkungan dan orang lain juga terus berubahdengan super cepat.
Iqbal sang penyair Pakistan itu menasehatkan: "Tuhan, Engkaulah yang menciptakan hutan-hutan, tapi kamilah yang mengubahnya menjadi taman-taman". Itu semacam isyarat yang ingin dipesankan Iqbal kepada kita, bahwa mindset sebagai perekayasa sosial yang akan membuat kita tetap bertahan dari perubahan lingkungan yang terus terjadi sekaligus hal yang dapat membedakan kita dengan hewan.
Kedua, Peserta PPSDMS adalah Muslim produktif.
Ketahuilah bahwa, produktivitas kita sebagai Muslim itu tidak diukur dengan besaran waktu tahun. Bukan juga dengan besaran bulan. Tapi produktivitas seorang Muslim itu diukur dengan ukuran detik, bahkan ukuran waktu yang lebih kecil dari itu.
Allah mengatakan dalam Q.S. Al Ashr: "Sesungguhnya, semua manusia berada dalam kerugian…”
Semua manusia merugi, bukan hanya mereka yang tidak beriman, tapi juga semua Muslim. Kecuali, jika kita menjalaninya dalam kesadaran bahwa setiap hal yang kita lakukan dalam setiap detik adalah bentuk implementasi ibadah kita kepada Allah Swt. Ketika kita berjalan, duduk, berdiri dan bahkan ketika kita tertidur. Karena sesungguhnya Allah menciptakan kita hanya untuk beribadah. Tapi tentu tidak hanya dalam konteks ibadah yang sifatnya ritual(mahdlah) saja.
Sejak hari ini, mari kita tekadkan bersama, untuk mengisi waktu-waktu kita dengan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain dan mendapatkan nilai ibadah di sisi Allah Swt. Karena waktu yang boleh kita klaim sebagai milik kita hanyalah waktu yang kita isi dengan kebaikan dan amal shalih.
Ketiga, Mahasiswa berprestasi.
Setiap Peserta PPSDMS haruslah menjadi yang paling unggul dan saling dukung sebagai sebagai sebuah Tim Kerja. Jangan sampai hanya beberapa orang saja yang punya prestasi. Kita harus saling membantu agar kita bisa berprestasi bersama. Itulah salah satu butir penting jatidiri PPSDMS. Kita tidak boleh menjadi seorang mahasiswa yang kebanyakan. Kita harus berbeda dalam konteks positif. Tapi tidak sekedar beda, perbedaan kita itu haruslah spesial. Prestasi kita harus spesial. Ini adalah cara kita menjaga kepercayaan orang lain, yang rela menyumbangkan harta dan pikirannya untuk pembinaan PPSDMS.
Keempat, Kebersamaan & kekeluargaan.
Jika kita membaca dan sering mendalami Al-Quran, maka kita akan menemukan bahwa Allah Azza wa Jallamemerintahkan kita untuk menyampaikan dakwah, menyampaikan kebenaran dengan mengatakan:
"Hendaklah ada sebagian di antara kalian segolongan orang yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran". Perintah Allah Swt itu ditujukan kepada subyek manusia dengan menggunakan kata “kalian”, bukan individual. Itu artinya, kebaikan ini harus kita sebarkan sebagai sebuah tim yang kuat. Sebagai sebuah keluarga. Apalagi jika kita ingin mengubah sebuah bangsa yang besar ini.
Imam Ali bin Abi Thalib Ra. mengatakan: "Kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh keburukan yang terorganisir". Sunatullahnya begitu. Itu artinya perubahan ini tidak mungkin dapat kita lakukan jika bergerak sendirian. Kita harus jadi tim yang kuat sebagai sesama Peserta, juga sekaligus bisa bersama orang lain, menggerakkan mereka untuk mengubah diri untuk lebih berdaya dan mencapai kehidupan yang lebih baik.
Kepada seluruh Peserta PPSDMS, bulan internalisasi sudah selesai, kita telah melaluinya melalui pembinaan yang intensif selama bulan Agustus, September dan Oktober 2014. Artinya, nilai-nilai PPSDMS sudah harus tertanam kuat dalam diri kita, menjadi integral dengan kepribadian kita. Kita telah melalui masa internalisasi. Masa-masa menjadi kepompong telah selesai. Kini telah tiba saatnya bagi kita semuanya untuk keluar dari kepompong asrama kita, sebagai kupu-kupu yang terbang ke bunga-bunga untuk memicu terjadinya penyerbukan. Masa internalisasi telah selesai, maka peserta PPSDMS masuk dan menjadikan dirinya “involved/engaged” (terlibat) dengan masyarakatnya untuk menciptakan kehidupan baru nan lebih baik bagi bangsa ini. []
*) Manajer PPSDMS Regional VII Makassar. Arahan pada Apel perdana, November 2014.
sumber: www.ppsdms.org
readmore »»ǴǴ