senin 28 Januari 2013
1.Dakwah ini, telah mendeclare dirinya, bahwa saat ini telah memasuki #EraTerbuka. Maksudnya apa? #Pembiasaan
2.#Terbuka artinya, interaksi orang-orangnya harus lebih luas lagi. Kpd byk kalangan, dg beragam latar belakang #Pembiasaan
3.#Terbuka artinya, tidak meninggalkan hal2 yg asasi dari islam dan dakwah, tetapi mulai mengenalkan #KonsepIslam yg kita bawa kpd byk org #Pembiasaan
4.#Terbuka adalah prinsip dari islam yg kita bawa. Jk skrg kita #Terbuka, apakah dulu kita prn #Tertutup? .#Pembiasaan
5.Terserah, mau menyebutnya apa, tapi dulu, sblm era #Terbuka ini, urusan kita lbh byk pd #UrusanInternal. #Pembiasaan
6.#UrusanInternal artinya lbh byk mengurusi internal dlm rangka penguatan inti organisasi dan strukturnya. #Pembiasaan
7.Apakah kita tdk berinteraksi dg org lain?. Ada, tpi blm massif, krn kita hrs kuat dulu sec. internal. #Pembiasaan
8.Agar kita secara organisasi tidak mudah dihempas badai. Apakah skrg kita sdh kuat? Insya Allah. #Pembiasaan
9.Tapi penguatan kita adalah hal yang terus kita tingkatkan. Krn ujian yg akan kita hadapi jg makin kuat. #Pembiasaan
10.Sblm era #Terbuka ini, (bolehlah kita sebut era #Tertutup), hanya kitalah yang menilai masyarakat. #Pembiasaan
11.Tapi sekarang, di era #Terbuka ini, penilaian itu menjadi timbal balik. Kita menilai masy, sebaliknya masy menilai kita. #Pembiasaan
12.Menilai apa? #Menilai sikap2 kita. Menilai kalimat2 kita. Menilai perbuatan2 kita. Menilai konsep2 kebaikan yg kita tawarkan. #Pembiasan
13.Penilaian itu bisa bersifat objektif. Menilai kita dg nilai baik, jk memang baik. Buruk, jika memang buruk. #Pembiasaan
14.Yg menilai kita secara objektif, itu penting. Jadi bahan evaluasi dan perbaikan diri. #Pembiasaan
15.Tapi, Bisa juga memang tujuannya hanya ut “mencitrakan kita jelek”. Mencari2 kesalahan. #Pembiasaan
16.Yg kedua ini, bisa saja menilai: yg benar disalah2kan, yg salah tambah dihujat. Jelek saja, sinis saja. #Pembiasaan
17.Semua yg kita lakukan gak ada yg benar di mata dia. Bad news bagi kita ad Good news bagi mereka. #Pembiasaan
18.Nah, sy gunakan hastag #Pembiasaan, maksud saya begini: “kita harus terbiasa menghadapi tipe penilai yg kedua diatas”. #Pembiasaan
19.Kita insya Allah sdh tahu peristiwa fitnah yg menimpa Aisyah r.a yg diabadikan Allah dlm Al Quran. #Pembiasaan
20.Diabadikan Allah dlm Q.S Annur 11-21. Kita tahu persis. Bahkan kita tahu latar belakang turunnya. #Pembiasaan
21.Dan tahu juga bagaimana seharusnya kita bersikap. Ada “tabayyun”. Klarifikasi yg harus kita lakukan. #Pembiasaan
22.Tapi lebih jauh sy ingin mengatakan: “Kita harus mulai membiasakan melihat para aktivis…” #Pembiasaan
23.…membiasakan diri melihat para aktivis yg memasuki wilayah publik dicaci maki, difitnah oleh byk org. #Pembiasaan
24.Juga membiasakan diri ut #Bersabar, melihat para aktivis dihujat ut kesalahan yg sebenarnya tdk mrk lakukan. #Pembiasaan
25.Termasuk membiasakan diri, menerima penilaian objektif orang lain terhadap kinerja para aktivis. #Pembiasaan
26.Krn ini ad era #Terbuka. Orang lain melihat kerja2 kita secara transparan. Mk mrk berikan penilaian. #Pembiasaan
27.Jangan krn berita negatif itu, kita cepat2 minta “mundur” dari barisan. Jk pun salah, ya kita ini manusia. #Pembiasaan
28.Apakah tabayyun, klarifikasi terhadap satu isu harus kita lakukan. Ya!! Harus. Tapi sy ingin berikan catatan. #Pembiasaan
29.Klarifikasi tidak mungkin dilakukan terus menerus. Untuk setiap isu. Untuk setiap berita. Utamanya yg “negatif”. #Pembiasaan
30.Mk hal yg harus kita biasakan setelahnya adalah apa yg disebutkan oleh Imam Al Banna sbg #Tsiqoh. #Pembiasaan
31.Tsiqoh ad tenangnya hati terhadap kompetensi dan kejujuran pemimpin. Ini adalah karakter….#Pembiasaan
32.…yang harus dimiliki para aktivis. Tapi ingat, ada rukun lain yg disebutkan seblmnya. #Pembiasaan
33.Karakter itu ad #Ukhuwah. Ukhuwah yg paling rendah ad #KelapanganDada, trmsk prasangka baik. #Pembiasaan
34.Rukun2 itu “harus dikerjakan secara berurut”. Tsiqoh itu, hanya akan lahir dari ukhuwah. Prasangka #Pembiasaan
35.Tapi jauh sblm itu, di rukun pertama, Imam Al Banna menjelaskan ttg #AlFahm. #Pembiasaan
36.Jadi pembelaan2 yg kita lakukan. Bukan krn taklid. Tapi krn kita paham, bhw sikap2 itu benar. #Pembiasaan
37.Apakah bisa salah? Bisa jadi. Dan kita akan mengatakannya Salah, jika salah. Tp kita jg tahu kenapa salah. #Pembiasaan
38.Sehingga tanpa klarifikasi pun, kita bisa menjelaskannya dg sepenuh “iman” kita. Jgn tunggu klarisifkasi terus #Pembiasaan.
39.Krn kita semua ad “corong’ yg dpt menjelaskan apa yg para aktivis serukan, tanpa menunggu penjelasan dulu. #Pembiasaan
40.Begitu indahnya, sejarah mengabadikan dialog suami istri ini, Abu Ayyub Al Anshari dg istrinya, Ummu Ayub. #Pembiasaan
41.Ktk peristiwa fitnah yang menimpa Aisyah itu. Ummu Ayub berkata :”Tidaklah kamu mendengar apa yang dikatakan orang mengenai Aisyah?
42.“Ya, tapi itu bohong,” jawab si suami, “Apakah kamu melakukannya juga, hai ummu Ayyub?” #Pembiasaan
43.Tidak, demi Allah,”kata si istri, “Mengapa aku harus meniru orang-orang itu?”. #Pembiasaan
44.“Abu Ayyub menegaskan, “Demi Allah, Aisyah itu lebih baik darimu. #Pembiasaan
45.Kita harus membiasakan diri menyaksikan para aktifis di fitnah. Krn begitulah tabiat jalan ini. #Pembiasaan
46.Tetapi ada yg jauh lbh penting dari itu. Membiasakan diri ut mampu menjelaskannya secara mandiri. #Pembiasaan
47.Krn era keterbukaan ini ad “musim fitnah”. Mk minimal kita bsa menjelaskan semua isu itu pd diri kita sendiri. #Pembiasaan
48.…jika mmg tdk bisa/blm bisa kita jelaskan pd orang lain. Meski yg kedua jauh lebih baik. #Pembiasaan
49.Krn klarifikasi thdp isu2 negatif yg banyak itu, tidak mgkn terus-menerus bisa dilakukan. #Pembiasaan
50.Termasuk dlm koteks #SyariatIslam yg kita bawa. Jk penjelasan kita baik, insya Allah akan diterima. #Pembiasaan
51.Bahkan oleh yg berbeda agama dg kita. Krn #Syariat ini sangat insaniah. Sgt cocok ut semua manusia. #Pembiasaan
readmore »»ǴǴ