Apa yang paling sulit dalam proses interaksi kita dengan sejarah?
Bukan pada seberapa banyak kita mengingat detil-detil peristiwanya
Bukan juga pada seberapa runut kita bisa menarasikannya ulang
Tapi yang jauh lebih rumit adalah pada bagaimana membawa nilai-nilai sejarah itu menyatu dalam diri kita sendiri
Lalu menjadikannya sebagai peta hidup untuk menciptakan hidup yang dahsyat
Maka keabadian kisah-kisah umat terlalu di dalam Al Quran...
Tidak disajikan dalam narasi kisah yang runut. Tapi dalam bentuk potong-potongan kisah dalam banyak surah.
Karena Al Quran ingin mengajarkan kita:
"Bahwa yang jauh lebih penting dari sejarah itu bukan pada runut peristiwanya, tapi pada nilai-nilai hidup yang ada disana"
Mungkin saja suatu saat, nilai-nilai sejarah itu dapat kita pahami....
Dapat kita tangkap pancaran nilainya dari proses interaksi yang intim dengan sejarah
Tapi...
Untuk menjadikan nilai-nilai itu menyatu, memenuhi seluruh ruang jiwa raga kita
Perlu upaya dan latihan yang sangat sering...bertahap...
Tapi proses penyatuan itu hanya akan lebih massif jika disertai obsesi jiwa yang tinggi dan keinginan yang tak mudah menyerah untuk berada pada posisi yang mulia, seperti kemuliaan umat-umat terdahulu...
"Faidzaa azamta fa tawakal alallah"
readmore »»วดวด
Bukan pada seberapa banyak kita mengingat detil-detil peristiwanya
Bukan juga pada seberapa runut kita bisa menarasikannya ulang
Tapi yang jauh lebih rumit adalah pada bagaimana membawa nilai-nilai sejarah itu menyatu dalam diri kita sendiri
Lalu menjadikannya sebagai peta hidup untuk menciptakan hidup yang dahsyat
Maka keabadian kisah-kisah umat terlalu di dalam Al Quran...
Tidak disajikan dalam narasi kisah yang runut. Tapi dalam bentuk potong-potongan kisah dalam banyak surah.
Karena Al Quran ingin mengajarkan kita:
"Bahwa yang jauh lebih penting dari sejarah itu bukan pada runut peristiwanya, tapi pada nilai-nilai hidup yang ada disana"
Mungkin saja suatu saat, nilai-nilai sejarah itu dapat kita pahami....
Dapat kita tangkap pancaran nilainya dari proses interaksi yang intim dengan sejarah
Tapi...
Untuk menjadikan nilai-nilai itu menyatu, memenuhi seluruh ruang jiwa raga kita
Perlu upaya dan latihan yang sangat sering...bertahap...
Tapi proses penyatuan itu hanya akan lebih massif jika disertai obsesi jiwa yang tinggi dan keinginan yang tak mudah menyerah untuk berada pada posisi yang mulia, seperti kemuliaan umat-umat terdahulu...
"Faidzaa azamta fa tawakal alallah"