Selasa, 19 Februari 2013

Hidup Mereka Hanya: Ibadah dan Perang

Selasa, 20 Februari 2013
Pukul 16.34 WITA

13 tahun pertama kenabiannya, dijalani Rasulullah SAW bersama para sahabatnya di Makkah.

Fase makkah adalah fase yang dijalani Rasulullah dan kaum muslimin dengan penuh penindasan tapi tanpa perlawan. setelah 3 tahun pertama Rasulullah mengajak kaum Quraisy ke dalam islam secara sembunyi-sembunyi

Fase Makkah adalah tahun-tahun yang dijalani tanpa perang dan Rasulullah hanya fokus kepada mengajak manusia kepada islam. Dan membentuk pribadi-pribadi muslim yang kelak akan menjadi struktur inti masyarakat islam, yang kelak akan mengisi posisi posisi inti "masyarakat islam" Madinah, ketika islam telah berkespansi lebih jauh menjamah struktur politik masyarakat di madinah 13 tahun kemudian

Hijrah, adalah batas tegas bahwa islam telah bertransformasi menjadi bagian dari institusi negara, madinah.

Tapi 10 tahun di madinah, adalah tahun-tahun peperangan terbuka. Tidak kurang dari 68 kali kaum muslimin menghadapi peperangan fisik dan 23 kali diantaranya dipimpin oleh Rasulullah SAW. selama kurun waktu 10 tahun itu. Inilah yang jarang kita perhatikan ketika membaca sejarah nabi.

Era institusi, adalah era peperangan terbuka. Kita sering berbicara tentang "indahnya" Madinah dibawah pimpinan Rasulullah SAW. Tapi kita jarang meresapi, betapa beratnya hari-hari yang harus mereka lalui disepanjang tahun-tahun itu.

Tidak kurang dari 7 kali dalam setahun kaum muslimin bersama Rasulullah menjalani perang fisik. Tapi kita juga mungkin jarang membaca detil hari-hari yang mereka jalani disepanjang tahun-tahun itu. kapan mereka harus "menyeru manusia"?, kapan mereka harus mengurusi bisnis usaha mereka? Bagaimana mereka harus menjalani dan menghadapi isu-isu yang pasti ada? Bagaimana mereka harus menjalankan peran mereka sebagai suami, sebagai anak,sebagai istri? Kapan mereka harus melaksanakan kewajiban ibadah mereka kepada Allah SWT?

Saat ini, kita sedang berupaya mengantar islam ini tampil sebagai jalan baru bagi penyelesaian seluruh masalah kita sebagai bangsa. Ini adalah lompatan sekaligus hal ini dirasakan sebagai ancaman oleh sebagian orang. Ketika melompat, kaki kita bisa patah, tapi musuh juga menyediakan jebakan-jebakan yang dahsyat untuk menghentikan gerak kita.

Jadi jika saat ini kita menyaksikan realitas-realitas yang rumit seperti ini, seharusnya itu tidak lagi mengherankan dan membingungkan kita. Karena Ini adalah tabiat yang pasti kita temui.

Jadi, mari kita nikmati saja semua drama ini, Mari kita syukur, bahwa mungkin ini adalah hadiah yang dikaruniakan-Nya kepada kita di usia yang masih muda ini.

Mudah-mudahan ini adalah tahun-tahun yang kelak akan kita kenang sebagai hari-hari dimana usia kita ini, kita kontribusikan sebagian besar atau mungkin seluruhnya untuk perjuangan ini dan kita ceritakan kembali di usia tua kita kelak, kepada anak-anak cucu kita, generasi yang mungkin ditangan merekalah dakwah ini akan dimenangkan, tapi kita telah menjalankan peran, mengantarkan dakwah ini terus berjalan menuju kemenangannya,meski kita juga sering berharap kitalah yang memenangnkannya.
readmore »»วดวด