Dari waktu ke waktu di negeri-negeri islam muncul fenomena baru dan tidak lazim. Barangkali di balik itu semua ada kekuatan yang menggerakkannya, dengan tujuan minimal memalingkan umat islam dari urusan-urusan pokok mereka. Mereka disibukkan dengan sengketa internal yang terus marak. Sengketa internal yang menyebabkan mereka menjadi lemah, acuh tak acuh dan buta terhadap konspirasi jahat yang tengah mencengkram
Yang menarik adalh bahwa fenomena ganjil ini terkadang kalau tidak boleh disebut sering dibungku dengan baju ilmiah dan syariat, padahal hakekatnya jauh dari hal-hal tersebut.
kini, fenomena ini terus menghiasi wialay-wilayah Islam. Disaat kekuatan musuh telah bergerak untuk mengahancurkan Islam baik dari dalam maupun dari luar. Mereka bekerja sama membuat proyek yang diluarnya tampak baik dan bahkan Islami, namun didalamnya tersimpan kebusukan. Di saat umat islam harus bahu-membahu, baik secara individu maupun kelompok, dalam rangka mengahdapai konspirasi yang terjadi justru sebaliknya
Mereka ingin menghapus saran dan segala event yang bisa dimanfaatkan umat islam sekarang untuk mempelajari islam dan mempedalam agamanya, disamping meningkatkan kesadaran akan problem kekinian dalam prespektif Islam. Mereka beralasan bahwa semua itu bid`ah dan Rasulullah tidak pernah melaksanakannya. Seakan mereka ingin agar umat Islam menghindar dari realitas yang sedang terjadi, serta mengambil jarak dari peristiwa yagn melingkupingnya sehingga mereka senantiasa terpencil dari kepemimpina umat.
Bagaiamana tidak? Ketika diadakan suatau peringatan Isra`Mi`raj-misalnya-dengan tujuan untuk megingatkan kaum muslim dan perjalan hidup Nabi mereka, untuk menceritakan kembali berbagai peristiwa dan mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa tersebut, sebaimana disebutkan oleh Allah, Nabi-Nya dengan Al Qur`an dan Hadist shahih, kemudian mengaitkan dengan realitas umat saat ini serta merta mereka mengatakan bid`ah.
Mereka lupa bahwa pengungkapan sejarah para nabi dan rasul serta kisah-kisah banyak disebutkan di dalam Al Qur`an
"maka ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu agar mereka berpikir" ((Al A`raf : 176)
Mereka juga luap bahwa Nabi dalam mengambil manfaat dari momentum dan perayaan untuk menggelar nilai-nilai Islam serta menyampaikan dakwahnya.
Ibnu Ishak pernah berkata "Rasulullah melakukan seperti itu ketiak orang -orang sedang berkumpul disebuah acara, beliau datang kepada mereka untuk menyeru kabilah kepada Allah dan Islam.
Mana yang disebut bid`ah, bila kita mengambil manfaat dari event untuk menyebarkan islam kepada manusia dengan cara seperti itu tanpa menganggap bahwa perayaan itu sebagai bagian dari Syariat.
Suatu ketika Rasulullah merasa harus mengingatkan sahabatnya agar merendahkan suaranya ketika takbiratul ihra-ketika itu mereka sedang dalam keadaaan bepergian-beliau tidak serta mengatakan bahwa itu adalah bid`ah akan tetapi meluruskannya dengan menunjukan apa yangs semestinya dilakukan denga seraya besabda :
" Wahai manusia tahanlah, sesungguhnya kalian tidak sedang menyeru Dzat yang tuli dan tidak hadir di hadapanmu. Bukhari
Dikutip dari buku "Robohnya Dakwah di Tangan Dai" Karya : Fathi Yakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar