Mawasangka, 27 Oktober 2012
Ayah, engkau masih. Tidak, engkau benar2 hidup dlm ingatan banyak orang. #Refresh
Bukan, sebenarnya bukan engkau yg benar-benar hadir. Tapi kenanganmulah, yg sering mrk bicarakan. #Refresh
Di senja ini, mrk mengenangimu lagi. Aku hanya bisa tersenyum. Ah, betapa itulah engkau. Kami bangga! #Refresh
Aku hanya mengupayakan. Di waktu2 ku yg terbatas. Meneruskan "biasamu". Ah, kerinduan menyapaku lagi. #Refresh
Tapi aku tak sdg bersedih saat ini. Aku hanya merekam nuansa di tepian pantai sembari melepas kepergian sang mentari #Refresh
Krn kuyakini. Senja seperti inilah, di 25 tahun lalu. Ia menunggu bergantinya hari bagi kehadiranku sbg peserta alam raya #Refresh
Kini senja mengantarku jauh dari hari2 saat bersamanya. Tp aku jg sedang menantikan hari bagi terwujudnya harapan #Refresh
Di persimpangan senja kita terpisah. Tapi doa2 mu dulu, mudah2an tlh sampai ke langit. Itu sebagian bekal kami menuju harapan #Refresh
Engkau menginginkan keabadian. Kuyakini telah kau dapat. Senja mulai melambaikan tangannya tp engkau bintang yg tak prn pergi. #Refresh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar