Sabtu, 31 Mei 2014

Berinteraksi Dengan Sejarah

Apa yang paling sulit dalam proses interaksi kita dengan sejarah?

Bukan pada seberapa banyak kita mengingat detil-detil peristiwanya

Bukan juga pada seberapa runut kita bisa menarasikannya ulang

Tapi yang jauh lebih rumit adalah pada bagaimana membawa nilai-nilai sejarah itu menyatu dalam diri kita sendiri

Lalu menjadikannya sebagai peta hidup untuk menciptakan hidup yang dahsyat

Maka keabadian kisah-kisah umat terlalu di dalam Al Quran...

Tidak disajikan dalam narasi kisah yang runut. Tapi dalam bentuk potong-potongan kisah dalam banyak surah.

Karena Al Quran ingin mengajarkan kita:

"Bahwa yang jauh lebih penting dari sejarah itu bukan pada runut peristiwanya, tapi pada nilai-nilai hidup yang ada disana"

Mungkin saja suatu saat, nilai-nilai sejarah itu dapat kita pahami....

Dapat kita tangkap pancaran nilainya dari proses interaksi yang intim dengan sejarah

Tapi...

Untuk menjadikan nilai-nilai itu menyatu, memenuhi seluruh ruang jiwa raga kita

Perlu upaya dan latihan yang sangat sering...bertahap...

Tapi proses penyatuan itu hanya akan lebih massif jika disertai obsesi jiwa yang tinggi dan keinginan yang tak mudah menyerah untuk berada pada posisi yang mulia, seperti kemuliaan umat-umat terdahulu...

"Faidzaa azamta fa tawakal alallah"

Tidak ada komentar: