Selasa, 17 Mei 2016

Mengantar Senja Di Sebuah Tepian Perenungan

Kamis, 20 Juni 2013

Senja pun pergi...
Aku hanya berharap, Ini adalah ketetapan yang terbaik
Dan akan terus berharap seperti itu selamanya
Sampai Tuhan tak pernah lagi mempertemukan kita dengan senja

Ayah, apakah kau dengar hatiku berbisik dalam doa?
Tugasmu memang berat, ku sadari kini...
Ah, sepertinya memang begitu,
Dahulu engkau begitu lelah...

Tak ada seorang pun yang bisa memastikan jalan hidup
Kami, anak-anakmu, sedang mengarungi samudera nasib
sesekali kami terdesak oleh rumitnya suasana
Yang hampir-hampir saja membuat kami kehilangan arah

Jika bukan karena Allah,
Jika bukan karena doa ayah, juga tentu ibu
Entah kepada apa kami bisa bersandar mengarungi badai
Itulah yang membuat kami tetap teguh menanti senja demi senja

Senja pun pergi...
Kenangan datang dan juga pergi
Di setiap sudut ingatan ada wajah-wajah
Yang juga datang dan pergi, bergantian

Ibu, apakah kau tahu amukan jiwaku dalam doa?
Kini kau jalani hidup tanpa ayah, seorang diri
Ah, sepertinya memang begitu,
Kini engkau telah menjadi lebih kuat, tanpa ayah

Senja pun pergi...
Kehidupan terus berjalan,
Adikku teguhlah dijalan kehidupan
seperti apapun beratnya hidup yang akan datang

Mari kita berjanji,
Untuk terus meniti jalan iman....
Semoga itulah jalan yang nanti akan
mengumpulkan kita semuanya kembali, utuh

Dalam keabadian, selamanya...

Tidak ada komentar: