Rabu, 07 Januari 2009

Kisah Cinta Para Pahlawan

Oleh : Arif Atul Mahmudah


Ini kisah tentang cinta.

Dalam bingkai hidup pahlawan. Kita kagum kepada mereka. Kita memang kagum kepada mereka. Karena mereka pahlawan. Hadir dalam panggung sejarah. Memberi tanpa henti. Kontribusi yang tak pernah henti. Melakukan pekerjaan besar ditengah situasi yang begitu sulit. Ketika tak seorang pun peduli. Karena memang mereka memiliki sisi kehidupan yang luar biasa. Dalam kaca mata manusia biasa. Merekalah adalah manusia yang telah melakukan kerja besar. Terhimpun dalam pribadinya banyak sisi yang agung dan kita kagumi.


Tapi, satu sisi yang sering dan mungkin juga tidak pernah dipedulikan. Satu sisi kepribadian, dalam pribadi agung pahlawan. Itulah sisi cinta. Cinta yang begitu agung. Cinta kepada misi besarnya. Cinta kepada semangat kontribusi tanpa henti. Cinta kepada kerja keras sampai kerja dan misinya tuntas. Dalam semua bingkai pribadi pahlawan yang pernah tampil dalam panggung sejarah, mereka telah mengukir prestasi agung, karya yang tidak dikerjakan oleh manusia biasa.


Tapi ada satu sisi dari sekian banyak sisi cinta dalam pribadinya. Cinta pada wanita. Mereka, para pahlawan. Dalam mengukir karya besar dalam mozaik sejarah peradaban. Ternyata para pahlawan juga menghadapi satu situasi jiwa ini. Ternyata mereka memiliki sisi ini. Tapi ini fitrahnya. Dari sana memang mereka diciptakan. Dari perpaduan dua cinta, laki-laki dan perempuan.. Sisi inilah yang kadang menjebak pahlawan. Ditengah luka-luka dalam perjuangan mereka. Cinta Wanita. Untuk kembali turun kebumi. Berhenti memyelesaikan karya agung yang sedang ia kerjakan. Itulah godaannya. Tapi, pahlawan mukmin sejati, tetap bisa bertahan dalam situasi ini. Itu memang fitrah, tapi mereka selalu berkata “ ini ujian bagi pahlawan.”


Ada hal yang memang tidak diketahui oleh para pemuja pahlawan. Sisi ini, cinta pada wanita. Hal agung yang tidak di ketahui para pengagum. Mereka, pra pahlawan mukmin sejati selalu mampu bertahan dari godaan ini, bahkan dalam benturan kejiwaan yang begitu lama oleh syahwat ini. Melawan semua jenak-jenak jiwa yang terusik oleh syahwat. Menepis semua bisikan untuk jatuh kedalam cinta yang rapuh ini Karena itulah, para pahlawan mukmin sejati adalah para pecinta sejati dalam bingkai cinta agung kepada Sang Pencipta.


Mereka juga memiliki semangat mencinta yang agung. Semangat kontribusi dalam bingkai cinta misi, kata Anis Matta. Itulah sebabnya para pahlawan mukmin sejati, selalu memiliki semangat besar untuk terus memberi, memberi apa yang mereka miliki. Karena mereka memang kaya. Kaya akan cinta. Kaya akan perhatian. Untuk terus memberi dalam situasi apapun. Itulah mereka, para pahlawan itu. Tidak peduli seberapa banyak cinta yang mereka terima sebagai balasan. Yang pasti, mereka akan terus memberi.


Mereka, para pahlawan. adalah pecinta sejati. Bukan Romeo dan Juliet. Bukan Rama dan Shinta. Atau kisah Laila Majnun. Tapi merekalah yang terus menghiasi bumi ini dengan cinta. Memberikannya kedamaian. Bahkan ketika mereka telah kembali kepangkuan Sang Pencinta Sejati. Ruh cinta mereka masih terasa segar di bumi. Dalam alam manusia. Karena memang cinta mereka abadi. Terus mengiringi dan menaungi para pecinta setelah mereka. Para pahlawan setelah mereka. Karena itulah mereka selalu dikenang. Meskipun jasad pahlawan tak lagi berbentuk.

Tidak ada komentar: