Oleh : Arif Atul Mahmudah
Ini kisah tentang cinta.
Dalam bingkai hidup pahlawan. Kita kagum kepada mereka. Kita memang kagum kepada mereka. Karena mereka pahlawan. Hadir dalam panggung sejarah. Memberi tanpa henti. Kontribusi yang tak pernah henti. Melakukan pekerjaan besar ditengah situasi yang begitu sulit. Ketika tak seorang pun peduli. Karena memang mereka memiliki sisi kehidupan yang luar biasa. Dalam kaca mata manusia biasa. Merekalah adalah manusia yang telah melakukan kerja besar. Terhimpun dalam pribadinya banyak sisi yang agung dan kita kagumi.
Tapi, satu sisi yang sering dan mungkin juga tidak pernah dipedulikan. Satu sisi kepribadian, dalam pribadi agung pahlawan. Itulah sisi cinta. Cinta yang begitu agung. Cinta kepada misi besarnya. Cinta kepada semangat kontribusi tanpa henti. Cinta kepada kerja keras sampai kerja dan misinya tuntas. Dalam semua bingkai pribadi pahlawan yang pernah tampil dalam panggung sejarah, mereka telah mengukir prestasi agung, karya yang tidak dikerjakan oleh manusia biasa.
Tapi ada satu sisi dari sekian banyak sisi cinta dalam pribadinya. Cinta pada wanita. Mereka, para pahlawan. Dalam mengukir karya besar dalam mozaik sejarah peradaban. Ternyata para pahlawan juga menghadapi satu situasi jiwa ini. Ternyata mereka memiliki sisi ini. Tapi ini fitrahnya. Dari
Mereka juga memiliki semangat mencinta yang agung. Semangat kontribusi dalam bingkai cinta misi, kata Anis Matta. Itulah sebabnya para pahlawan mukmin sejati, selalu memiliki semangat besar untuk terus memberi, memberi apa yang mereka miliki. Karena mereka memang kaya. Kaya akan cinta. Kaya akan perhatian. Untuk terus memberi dalam situasi apapun. Itulah mereka, para pahlawan itu. Tidak peduli seberapa banyak cinta yang mereka terima sebagai balasan. Yang pasti, mereka akan terus memberi.
Mereka, para pahlawan. adalah pecinta sejati. Bukan Romeo dan Juliet. Bukan Rama dan Shinta. Atau kisah Laila Majnun. Tapi merekalah yang terus menghiasi bumi ini dengan cinta. Memberikannya kedamaian. Bahkan ketika mereka telah kembali kepangkuan Sang Pencinta Sejati. Ruh cinta mereka masih terasa segar di bumi. Dalam alam manusia. Karena memang cinta mereka abadi. Terus mengiringi dan menaungi para pecinta setelah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar