Rabu, 07 Januari 2009

Merefklesi Kembali Panjangnya Jalan ini

Oleh : Arif Atul M Dullah


Ini tentang Jalan dakwah. Jalan yang tak pernah berhenti menyeleksi satu persatu orang yang melaluinya. Jalan yang hanya dapat ditempuh oleh sedikit orang. Karena terminal perhentiannya terlalu jauh. Jauh, dalam jangkauan kaki, juga jauh dalam jangkauan perasaan orang-orang lemah.

Pengalaman sepanjang perjalanan ini. Terus dan terus mengajarkan kita. Tentang tabiat perjalanan ini. Bahwa diawalnya, kita bersama mereka, teman-teman perjalanan. Semangat itu menyala pada mulanya. Namun, semakin lama mungkin semangat itu akan melemah atau bahkan mungkin padam. Oleh terpaan badai di sepanjang jalan ini. Hingga suatu hari nanti kita melihat bahwa tinggal beberapa orang yang terus berjalan menuju terminal dakwah ini. Mereka tersisih, terseleksi oleh badai sepanjang perjalanan. Oleh badai ujian pemahaman. Oleh badai ujian kepercayaan bahwa diujung jalan ini ada kemenangan.

Mungkin memang kita yang ikut dalam kafilah ini tidak akan sampai ujung jalan ini. Karena mungkin Allah akan memanggil kita sebelum sampai ke ujung jalan ini. Tapi, kita juga dijanjikan kenikmatan lain selain janji kemenangan. Syurga, disanalah semuanya akan berakhir. Mereka yang sampai pada terminal di ujung jalan ini kelak juga akan kembali ke sana, Syurga.

Ujian disepanjang jalan ini. Terus dan terus lagi mengajarkan kita. Semakin luas dan lebar jalan yang harus kita lalui, maka ujiannya semakin berat. Kita kelak akan menemukan, ada saja orang yang kemudian mempertanyakan, mengapa jalan ini harus begini? Bahwa kadang mereka menuntut untuk juga diperhatikan. Mereka kadang akan meminta bahwa kenapa dakwah ini tidak pernah dijelaskan kepada mereka.

Padahal mereka tidak pernah mau memahami. Bahwa perjalanan ini terus menerus menuntut untuk terus mempercepat langkah. Padahal mereka harus terus berjalan dan mencari semua sarana untuk membuat mereka tetap bertahan. Ujiannya akan terus ada hingga di ujung jalan ini kita akan menemukan bahwa tinggal beberapa saja yang ada disisi kita.

Ujian pemahaman. Ujian pengetahuan. Tentang tabiat jalan ini. Tentang siapa yang kelak akan terus bertahan. “Banyak orang yang memiliki akal tapi hanya sedikit yang mempelajari Al Qur`an. Dari sedikit itu, hanya sedikit yang mengamalkannya. Dari sedikit itu, hanya sedikit yang mendakwahkannya. Dari sedikit itu, hanya sedikit yang bersabar. Dari sedikit yang bersabar, hanya sedikit yang sampai keujungnya” Kata Hasan Al Banna. Itu hakekatnya. Satu persatu orang akan terseleksi. Tertinggal oleh kereta dakwah. Karena tak mampu bertahan.

Kita semua yang berjalan dijalan ini memang tidak pernah aman. Bahwa kelak mungkin kita akan tersisih. “ Ya Allah kuatkanlah aku di atas jalan agama-Mu ini” kata Rasulullah. Itulah gambarannya. Bahwa kita memang harus terus mencari apa saja yang bisa membuat kita tetap terus berjalan di atas jalan ini. Hingga kita menemui ujung jalan ini atau kembali ke syurga-Nya.

1 komentar:

OBAMA INDONESIA mengatakan...

ANDA PEMBACA SETIA HARIAN KOMPAS………………!

KINI, DI AWAL TAHUN 2009 HARIAN KOMPAS KEMBALI MELUNCURKAN PROGRAM KHUSUS BAGI MAHASISWA-GURU, DENGAN HARGA LANGGANAN CUMA :

RP. 50.000/ BULAN
(FOTOCOPY KARTU MAHASISWA/SK MENGAJAR BAGI GURU)


BERMINAT,
HUBUNGI TRANSFORMASI AGENCY
E-Mail : pireman_03@yahoo.com. Http://Labacokuttu.blogspot.com
Hp : (085299484577)