Sebuah moment sejarah panjang perjalananku di atas jalan ini. Jalan dakwah. Meskipun kondisi ini juga kadang menimbulkan pertanyaan bagi diri saya secara pribadi apa ia saya sekarang ini berada diatas jalan dakwah. karena terkadang, berdasarkan gambaran mereka yang meniti jalan ini, kita baru benar-benar berada di atas jalan ini ketika kita telah memberikan yang terbaik dari diri kita. pengorbanan harta, jiwa bahkan nyawa untuk memperjuangkannya.
Banyak suasana dan peristiwa yang terus menerus mengisi ruang jiwa. ruang pikiran. ruang pemahaman. tentang semua hal yang saya alami. terkadang saya merasakannya tidak berlangsung secara alami tetapi ia terencana. di rencanakan. tidak normal memang. perlahan hijab itu mulai terbuka. sedikit demi sedikit. tapi ia mulai jelas. tentang hakekat keberadaanku di atas jalan ini. jalan yang ditempuh oleh sedikit orang. jalan dakwah.
moment baru dalam dakwah selama lebih dari 3 tahun keterlibatanku di jalan ini dimulai. dimulai dengan hal yang lebih besar, lebih berat, dan lebih menantang. tapi, aku menyukainya, senang dengan tantangannya.
area jihad yang sesungguhnya akan segera mulai kulalui. peran yang akan diskenariokan kepadaku akan lebih menantang. lebih sulit. dan boleh jadi ia akan menguras habis isi jiwa dan pemahamanku tentang jalan ini.
semua suasana yang mengharubiru jiwaku yang sejak awal digembleng secara kuat, mulai menuntuk pengambilan peran-peran yang lebih mengurah energi, jiwa dan spritual sebagai konsekuensi perjalan menuju puncak gunung kepahlawanan. maka pahami jalannya. ikhlaskanlah semua kontribusinya. dan beramallah dengan amal tak terputus. karena inilah yang paling bisa menjagaku dari terpaan badai yang mungkin akan ku alami sepanjang jalan ini.
moment baru dalam dakwah selama lebih dari 3 tahun keterlibatanku di jalan ini dimulai. dimulai dengan hal yang lebih besar, lebih berat, dan lebih menantang. tapi, aku menyukainya, senang dengan tantangannya.
area jihad yang sesungguhnya akan segera mulai kulalui. peran yang akan diskenariokan kepadaku akan lebih menantang. lebih sulit. dan boleh jadi ia akan menguras habis isi jiwa dan pemahamanku tentang jalan ini.
semua suasana yang mengharubiru jiwaku yang sejak awal digembleng secara kuat, mulai menuntuk pengambilan peran-peran yang lebih mengurah energi, jiwa dan spritual sebagai konsekuensi perjalan menuju puncak gunung kepahlawanan. maka pahami jalannya. ikhlaskanlah semua kontribusinya. dan beramallah dengan amal tak terputus. karena inilah yang paling bisa menjagaku dari terpaan badai yang mungkin akan ku alami sepanjang jalan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar