Selasa,2 Februari 2016
Dulu sy pernah dengar kalimat ini: "jangan sebut dirimu pecinta kopi sampai engkau punya utang di warung kopi"...
Hari ini mungkin mengarah ke pergeseran nilai yg ekstrim: "jangan sebut dirimu pecinta kopi sampai engkau mati di warung kopi"
Tapi dulu, salah satu ulama islam, Ustad Hasan Al Banna, memulai dakwah nya dari kedai-kedai kopi.
Inilah yg memberi kita pesan: bahwa manusia-lah yang memberi makna pada benda. Ia bisa baik. Ia bisa buruk. Manusialah yg memberikannya nilai.
Ada benda, yg kalau anda makan, ia bisa jadi penyakit. Ini untuk yg nyata telah diharamkan Allah. Tapi, Tidak sekedar ia dihalalkan atau diharamkan. ia jg harus memenuhi syarat lainnya: "tayyib" atau "tidak tayyib".
Maka ada syarat: "makanlah makanan yg halal dan baik".
Tayyib (baik), ini bisa bermakna pada jumlahnya yg banyak atau sedikit. Atau bisa cocok dan tidak cocok dengan tubuh anda. Maka masih dari beliau, Ustad Hasan Al Banna memberikan pesan: bahwa para aktivis jangan berlebihan dalam mengkonsumsi kopi/teh.
Anda bisa sakit karena konsumsi kopi yang berlebihan, tidak harus karena ada racun di dalamnya. Kandungan kafein dlm kopi bisa merusak saraf-saraf tubuh anda.
Bahkan ada yg mendapatkan penghasilan untuk hidup dirinya dan keluarganya dari berjualan kopi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar