Rabu, 13 Mei 2020

Indonesia Pasca Pandemi Covid19 (2)

Kesehatan itu tidak hanya soal kesehatan, tapi ada urusan yang lebih besar dari sekedar soal virus

Ada buku bagus yang bisa dibaca, Kisah perjuangan melawan WHO oleh dr. Siti Fadilah yang dituangkan dalam bukunya “Saatnya Dunia Berubah”.

Point saya adalah hal-hal seperti virus ini, dimanfaatkan untuk bisnis negara-negara besar, dan tools untuk mengendalikan negara lain. Kesehatan itu jadi alat diplomasi negara –negara besar*Bagaimanana dengan Covid19 dalam perspektif tadi?. Kaidahnya begini: “Ada Krisis, Ada Peluang”

Peluang ini sedang diincar melalui "perlombaan" menemukan vaksin corona, termasuk teknologi identifikasi covid19 yang lebih cepat dalam waktu 30 detik saja. China dan Amerika, negara-negara besar lain juga seperti Turki, Rusia, dll juga join disini.

Banyak berita berseliweran di internet, itu bisa dibaca.Search, bagaimana negara-negara besar seperti china, turki, rusia, menjalankan diplomasi bantuan kesehatan

Yang terbaru: Huawei, ini perusahaan china, sudah launching alat deteksi covid dengan kecepatan identifkasi 30 detik saja. Dokter sudah bisa memiliki gambaran potensi seseorang terinfeksi covid19. RS Pusat Pertamina (RSPP) sudah beli. Sudah siap pakai.

China misalnya, ini sdh membantu dana ke WHO, juga membantu lebih dari 82 negara jaringan WHO untuk penanganan covid19. Mungkin itu yang buat Trump marah dan menahan dana rutinnya ke WHO

Jadi saya perlahan mulai meyakini, akan ada keseimbangan politik global yang baru pasca Covid19 ini.

Bagaimana dengan nasib Indonesia?
Yang pasti, kita sedang berkutat menghadapi covid19 dengan penuh keterbatasan. Dan kita tidak sedang join dalam merebut peluang itu untuk memberikan determinasi pada dunia.

Bayangkan, misalnya jika china temukan vaksin covid19. maka tiba2 ada lebih 120 negara yang siap jadi market (pasar) untuk vaksinnya.

Itu cara berpikir negara-negara besar itu. Dan kita juga tidak join dalam cara berpikir seperti itu.Pemerintah bahkan nampak tidak mengajak kita masuk dalam ageda besar begini. Lihat saja berita-berita yang mereka sajikan pada kita

“Ada Krisis, Ada Peluang” dan selalu ada kekuatan baru yang muncul dalam tiap peristiwa-peristiwa besar seperti ini.


(ditulis 16/04/2020)

Tidak ada komentar: