Partai Gelora memandang bahwa konflik Ideologi sudah tidak relevan lagi, dan Pancasila dipandang sangat memadai untuk menjadi alat pemersatu bangsa, sebagai konsesus para founding fathers negara ini.
Partai Demokrasi datang dengan Jati diri INDEKS: Islam, Nasionalis, Demokrasi dan Kesejahteraan. Yang dahulu, nilai-nilai ini terpisah-pisah bahkan menjadi sumber konflik di tubuh bangsa.
Islam, menjadikan nilai-nilai agama sebagai salah satu rujukan nilai utama, sebagaimana Agama telah menjadi salah satu hal yang telah sejak lama menopang negara. Dicerminkan dalam Sila 1 Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Nasionalisme, adalah bentuk kecintaan yang mendalam terhadap negara. Nilai-nilai konstitusi menjadi tools utama untuk merespon persoalan-persoalan global. Di tengah ancaman krisis dan perang global, konstitusi mengamanatkan bahwa untuk ikut serta menciptakan ketertiban dunia. Gelora lahir di atas dasar kesadaran konstitusi itu, maka Arah Baru Indonesia yang hendak kita tuju, salah satunya adalah ingin mencegah potensi perang global yang diduga kuat akan terjadi pada tahun-tahun mendatang. Ini tercermin juga dalam Visi Partai Gelora
Demokrasi, nilai-nilai demokrasi yang subtantif, tempat dimana gagasan-gagasan kebangsaan kita kontestasikan untuk kemajuan bangsa. Politik yang subtantif, bukan politik yang hanya bermodalkan citra. Demokrasi adalah pasar ide. Sedangkan partai adalah salah satu pabrik idenya.
Kesejahteraan, adalah output. Kita ingin menciptakan manusia yang berdaya, bukan seperti negara kesejahteraan, yang menggantungkan sumber kesejahteraan masyarakatnya secara total kepada negara.
#GELORAKEMERDEKAAN2020
#AkademiPemimpinIndonesia
#GeloraIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar